Wednesday, November 22, 2006

Catatan Tiga

Bicara tentang ikhlas membuatku kembali pada frame terakhir pada pembabakan buku ku, Sub Rosa. Ikhlas untuk selalu hadir walau dibuang, ikhlas untuk selalu bicara walau didiamkan, ikhlas untuk selalu mengasihi walau disakiti, dan mungkin...pada akhirnya, mari kita bicara mengenai ikhlas untuk merelakan. Untuk membiarkan dia statis seperti pada awalnya, untuk membiarkan dia konsisten pada kesalahannya, untuk membiarkan dia menolak cintamu walau jelas-jelas sudah disodorkan. Cinta dan ikhlas, akrab nian dengan menghargai keputusan orang lain. Sesalah apapun itu. Kenapa? Karna itu adalah hidup mereka, walau sudah bersinggungan denganmu. Coba kau tanya, lalu dia kan berkata ”siapa suruh kau jatuh cinta padaku?”.

No comments: